Mengenal Bahaya Virus Ebola dan Gejalanya


Virus Ebola akhir-akhir ini telah menjadi wabah paling buruk sepanjang sejarah. Bahkan, menurut WHO atau Badan Kesehatan Dunia melaporkan bahwa virus Ebola sudah merenggut nyawa 800 orang di Afrika Barat. Ebola yang ganas ini memang menakutkan dan menjadi perbincangan di seluruh dunia. WHO menggolongkan Ebola termasuk demam berdarah dan memiliki tingkat kematian sampai 90 %. Akan tetapi pada kasus akhir-akhir ini, telah terjadi 60% yang berakibat fatal. Sejak pertama kali muncul tahun 1976, Ebola mulai mewabah ke desa terpencil di Afrika Barat dan Tengah, khususnya pada daerah yang dekat hutan hujan tropis.

Nishi Singh seorang ahli virus Sharjah College di UEA kepada Al Arabiya News mengatakan bahwa Ebola mampu menular dari manusia ke manusia lain dengan melalui kontak cairan tubuh, darah, dan organ hewan yang mengalami infeksi. Selain itu juga bisa menular secara kontak tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi oleh cairan tersebut. Bahkan ritual pemakaman penderita Ebola pun bisa menjadi salah satu media penyebaran virus bila orang yang menguburkannya menyentuh mayatnya. Kemudian untuk pasien yang sudah pulihsampai 7 minggu setelah pasien sembuh, bisa juga menularkan virus Ebola lewat air mani.Biasanya dalam waktu sekitar dua sampai tujuh hari setelah infeksi gejala terpapar Ebola terjadi. Sedangkan masa inkubasi selama 21 hari belum pernah terjadi. Gejala awalnya biasanya berupa sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kurang nafsu makan serta demam. Baru kemudian ada gejala seperti sakit perut, diare, muntah, ruam hingga mengalami pendarahan eksternal dan internal. Pendarahan yang dialami seperti di hidung, mulut dan mata.
Nahid Bhadelia, seorang direktur pengendalian infeksi dari Boston University National Emerging Infectious Disease Laboratories juga menambahkan bahwa Ebola akan mampu menduplikasi dirinya sendiri sampai berjuta sel di dalam darah. Parahnya lagi, virus tersebut meledak dari sel-sel serta menghasilkan protein yang menimbulkan masalah.Protein tersebut dikenal dengan sebutan Ebola virusglycoprotein. Protein itu akan masuk pada sel bagian dalam pembuluh darah kemudian semakin meningkatkan kemampuannya sampai bisa menembus sel dan mengakibatkan darah bocor keluar.Virus pun pada akhirnya akan mengganggu tubuh dalam proses sirkulasi darah sehingga orang yang terjangkit akan mengalami gejala yang dinamakan hemorrhagic.
Ebola juga akan mengelabuhi sistem pertahanan alami tubuh seseorang dengan cara memblokir sinyal sel-sel darah putih yang menuju ke sistem kekebalan tubuh. Hal itulah yang membuat sel darah putih tidak memungkinkan untuk menyerangnya. Kronisnya lagi, Ebola bisa menempel serta menginfeksi sel kekebalan hingga menyebar ke seluruh bagian tubuh. Lalu dengan leluasa, Ebola dapat menginfeksi organ tubuh yang vital seperti otak, ginjal, limpa dan hati.
Singh pun menambahkan lagi bahwa virus Ebola pada dasarnyaberperan untuk mematikan sel tubuh. Walaupun saat ini ada banyak vaksin yang telah diuji, akan tetapi tak diizinkan digunakan bagi manusia.Bila penderita diterapi dengan elektrolit dan cairan secara intensif yang benar, akan memungkinkan untuk kembali memulihkan kondisi sistem kekebalan tubuh. Penderita pun bisa bertahan hidup dari ganasnya virus mematikan tersebut.Karena gejala Ebola tidak spesifik, membuatnya sulit dikenali. Penderita yang menunjukkan terkena gejala Ebola harus ditempatkan pada isolasi.  Profesional medis dan pekerja laboratorium juga perlu diperingati agar berhati-hati saat melakukan tes darah pasien.